Debat Panas Pilkada Bolsel: Arsalan Salah Tanggapi Soal Digitalisasi, Iskandar Kamaru Beri Klarifikasi yang Tegas
MataBMR.id, Bolsel - Debat kandidat Pilkada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) 2024 yang digelar pada Sabtu, 2 November, menyoroti isu pemanfaatan infrastruktur digital untuk mendukung pembangunan berwawasan lingkungan. Namun, momen ini juga menjadi titik kritis bagi Arasalan Makalalag, calon bupati nomor urut satu, yang dinilai salah dalam memahami pertanyaan yang diajukan panelis.
Saat panelis menanyakan strategi pemanfaatan infrastruktur digital untuk mendukung pembangunan ramah lingkungan, Arasalan menjawab bahwa jika dirinya terpilih, ia akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan. Ia menegaskan bahwa setiap proyek infrastruktur, akan melalui kajian mendalam untuk menjaga keseimbangan ekosistem di Bolsel.
"Kami akan memastikan pembangunan tidak merusak lingkungan, karena kelestarian ini akan menarik tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan baru," ujar Arasalan.
Selain itu, ia berencana mendatangkan investor yang peduli terhadap ekosistem lingkungan untuk meningkatkan peluang kerja di daerah.
Namun, jawaban tersebut menuai respon langsung dari Iskandar Kamaru, calon bupati nomor urut dua, yang menilai bahwa Arasalan telah salah memahami fokus pertanyaan panelis. Menurut Iskandar, pertanyaan yang diajukan bukan tentang penciptaan lapangan kerja atau daya tarik investasi, melainkan tentang bagaimana memaksimalkan peran infrastruktur digital untuk pembangunan ramah lingkungan.
Iskandar kemudian menjelaskan bahwa infrastruktur digital harus digunakan untuk mendukung layanan publik berbasis informasi teknologi, terutama di era industri 4.0 saat ini.
"Pemanfaatan digitalisasi dalam pembangunan tidak hanya meningkatkan efisiensi layanan publik, tetapi juga harus diterapkan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan," ujar Iskandar.
Ia menekankan pentingnya digitalisasi yang ramah lingkungan, sebagai langkah Bolsel dalam menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sebagai bukti nyata, Iskandar Menyebutkan bahwa Bolsel telah berhasil meraih peringkat ketiga tingkat Provinsi Sulawesi Utara dalam inovasi informasi daerah.
"Pencapaian ini, menurut saya menunjukkan keberhasilan Bolsel dalam memanfaatkan infrastruktur digital untuk meningkatkan layanan publik dan sekaligus menjaga lingkungan," pungkasnya.
Debat yang digelar KPU Bolsel ini mempertemukan dua pasangan calon dengan pendekatan berbeda, yakni Arsalan Makalalag dan Hartina Badu di nomor urut satu, serta Iskandar Kamaru dan Deddy Abdul Hamid di nomor urut dua. Dengan adu gagasan seperti ini, debat memberi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memahami visi masing-masing pasangan dalam mengelola Bolsel ke depan. (***)
0 Komentar