Unik, Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Dosen Minta Buat TIk Tok 

Ilustrasi Tiktok

Teknologi, MataBMR.id - Tik Tok merupakan aplikasi yang memuat video musik pendek yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Tik Tok sendiri di luncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri Toutiao.

Uniknya, salah satu dosen jurusan hukum tata negara di fakultas syari'ah IAIN Sultan Amai Gorontalo mengganti sistem Ujian Akhir Semester (UAS) dengan membuat Tik Tok. Sontak hal tersebut menuai kritik dari kalangan Mahasiswa. 

Aktivis Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Nazir Dungio, yang juga mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo menilai, bahwa kebijakan dosen untuk mengganti sistem UAS dengan membuat Tik Tok sangat tidak sesuai dengan mata kuliah tersebut. 

Menurutnya, ujian akhir semester perguruan tinggi merupakan bagian dari evaluasi yang bertujuan untuk mengukur dan menilai kompetensi Mahasiswa pada mata kuliah yang ada.

Namun kata Nazir, ini berbeda dengan Universitas IAIN Sultan Amai Gorontalo, dimana  ujian akhir semester mata kuliah Kekuasaan Kehakiman, Dosen Minta Mahasiswa buat Tik Tok sebagai syarat dalam mendapatkan nilai ujian akhir semester. 

"Harusnya pada ujian akhir semester mahasiswa bisa menguasai materi yang ada pada mata kuliah tersebut, bukan malah buat Tik Tok yang tidak ada manfaatnya sama sekali bagi mahasiswa," ujar Nazir. 

Nazir mengatakan, agar lebih efektif sebaiknya di suruh buat Vlog yaitu menggunakan media video sebagai pengganti konten artikel yang didalamnya mahasiswa harus mampu menguraikan materi yang sudah diberikan, guna mengukur kemampuan dalam menguasai materi yang ada.

"Dari pada di suruh buat Tik Tok yang menurut saya tidak ada manfaatnya, akan lebih efektif bila di suruh buat Vlog bila memang harus secara online karena tidak bisa tatap muka akibat adanya pandemi yang melanda saat ini," tegas Nazir. 

Ia menyarankan, agar pembelajaran ataupun ujian akhir semester harus lebih ilmiah dalam mencapai pendidikan yang bermutu untuk bisa menciptakan generasi muda yang produktif. (Vijay)