Salah Tangkap Isu! Paslon Nomor 1 Alihkan Fokus Debat Kesetaraan Gender ke Masalah KDRT

Debat Pilkada Bolsel

MataBMR.id, Bolsel - Debat kandidat Pilkada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) berlangsung hangat, memunculkan hal-hal tajam terutama terkait isu kesetaraan gender. Momen ini menjadi ajang adu perdebatan antara calon wakil bupati dari masing-masing pasangan.

Deddy Abdul Hamid, calon wakil bupati nomor urut dua yang berpasangan dengan Iskandar Kamaru, memaparkan kebijakan pemerintah saat ini dalam memberikan ruang bagi perempuan untuk berperan aktif. Ia menyebutkan, bahwa keterlibatan perempuan di berbagai posisi telah menjadi prioritas. Contohnya, sejumlah jabatan penting yang kini dipegang perempuan, seperti Kepala Badan Keuangan, Kepala Dinas Perlindungan Anak, hingga posisi camat di beberapa kecamatan.

"Kami juga tidak sekedar memberi peran, tapi turut mengembangkan potensi perempuan melalui berbagai pelatihan. Selain itu, keterwakilan perempuan di DPRD menjadi fokus kami untuk memperkuat suara perempuan dalam pengambilan keputusan," ujar Deddy, menegaskan komitmen pasangannya terhadap kesetaraan gender di Bolsel.

Namun, ketika giliran calon wakil bupati nomor urut satu, Hartina Badu, tiba-tiba menanggapi, tapi mengalihkan perhatian pada isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menurutnya masih menjadi tantangan besar di Bolsel. Hartina mengungkapkannya, menyatakan bahwa masih banyak perempuan yang menjadi korban KDRT dan bahwa isu ini perlu mendapat perhatian serius.

"Masih banyak kasus KDRT yang dialami perempuan di Bolsel, dan ini perlu menjadi perhatian kita bersama," ungkap Hartina, yang langsung memicu respons dari Deddy.

Deddy pun segera menanggapi, dengan menyatakan bahwa Hartina kurang tepat dalam menanggapi topik diskusi. 

"Saya rasa ini tidak sesuai dengan konteks perdebatan kita saat ini, yang fokus pada kesetaraan gender. Soal KDRT, itu memang penting dan bisa kita bahas lebih mendalam di segmen lain," tandasnya.

Debat yang digelar KPU Bolsel ini mempertemukan dua pasangan calon yang memiliki visi dan pendekatan berbeda, yakni pasangan nomor urut satu, Arsalan Makalalag dan Hartina Badu, serta pasangan nomor urut dua, Iskandar Kamaru dan Deddy Abdul Hamid. Pasangan kedua ini menyampaikan gagasan di hadapan publik, yang juga menyimak bagaimana masing-masing calon mengusung program unggulan mereka untuk masa depan Bolsel.

Melalui debat ini, masyarakat Bolsel diberikan kesempatan untuk menilai dan memahami visi serta komitmen para kandidat dalam membangun daerah, khususnya dalam hal memperjuangkan peran perempuan dan mengatasi berbagai isu sosial. (***)