MataBMR.id, Bolsel — Dalam upaya memperkuat stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Satuan Samapta (Sat Samapta) Polres Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), terus menggelar patroli rutin yang menyasar titik-titik rawan gangguan keamanan. 

Aksi ini merupakan langkah preventif, dalam memberantas peredaran minuman keras (miras) dan senjata tajam (sajam), yang kerap menjadi sumber potensi konflik di tengah masyarakat.

Kegiatan patroli digelar secara berkala, terutama pada malam hari dan menjelang akhir pekan, dengan menyisir kawasan padat penduduk, pusat aktivitas warga, hingga jalur strategis lalu lintas. 

Dalam pelaksanaannya, aparat melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan serta individu yang dicurigai membawa barang berbahaya atau terlibat dalam aktivitas mencurigakan.

Kasat Samapta Polres Bolsel, IPDA Moh. Sarif Gobel, menegaskan bahwa intensifikasi patroli ini merupakan bentuk nyata dari komitmen institusinya dalam menjaga kondusivitas wilayah.

“Kami berupaya memastikan bahwa Bolsel tetap menjadi daerah yang aman dan tertib. Peredaran miras dan senjata tajam adalah ancaman serius yang bisa memicu gangguan kamtibmas. Maka, perlu tindakan tegas namun tetap humanis,” ujar IPDA Sarif Gobel.

Dari sejumlah kegiatan patroli sebelumnya, aparat berhasil mengamankan puluhan botol miras ilegal serta beberapa bilah senjata tajam yang dibawa tanpa izin. Seluruh barang bukti langsung diamankan, sementara pelaku pelanggaran diberikan pembinaan atau dilanjutkan ke proses hukum sesuai dengan tingkat pelanggarannya.

Masyarakat pun menyambut baik kehadiran polisi dalam patroli rutin ini. Banyak warga mengaku merasa lebih aman dan berharap, kegiatan tersebut dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini, menunjukkan kepedulian aparat terhadap keselamatan warga. Warga juga siap membantu dengan melaporkan, jika ada kegiatan mencurigakan di lingkungannya.

Sat Samapta Polres Bolsel menyampaikan komitmennya, untuk terus meningkatkan frekuensi dan jangkauan patroli, terlebih saat hari libur atau waktu-waktu yang rawan terjadinya gangguan. 

Kesigapan dan kedekatan antara polisi dan masyarakat, diyakini menjadi kunci utama terciptanya rasa aman yang berkelanjutan di tengah kehidupan sosial warga Bolsel. ***