Banjir Melanda Sejumlah Desa di Kabupaten Bolmong
BOLMONG - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, sejak Rabu sore (29/10/2025) hingga malam hari menyebabkan luapan air dan banjir bandang di sejumlah desa. Bencana banjir ini terjadi sekitar pukul 22.00 WITA dan melanda wilayah Kecamatan Passi Barat serta Poigar.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong yang diterima Kamis (30/10/2025), hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang menyebabkan luapan air di permukiman warga dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter hingga 1,5 meter.
Sejumlah desa yang terdampak banjir di Kecamatan Passi Barat antara lain, Desa Muntoi Timur dan Desa Lobong.
Di Desa Muntoi Timur, sebanyak 90 jiwa terdampak, satu rumah dilaporkan hanyut, dan tiga unit rumah rusak ringan. Sementara di Desa Lobong, terdapat 40 jiwa terdampak dengan satu rumah rusak sedang dan lima rumah rusak ringan.
Sementara itu, di Kecamatan Poigar, banjir dilaporkan melanda Desa Wineru, Nonapan, dan Gogaluman. Data jumlah warga terdampak di wilayah ini masih dalam proses pendataan. Hingga laporan ini disusun, tidak ada korban jiwa
Setelah menerima laporan, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Bolmong langsung berkoordinasi dengan BASARNAS Pos Siaga SAR Kotamobagu, TNI/Polri, dan instansi terkait lainnya.
Tim SAR gabungan telah diterjunkan untuk mengevakuasi warga terdampak, sementara proses kaji cepat dan pendataan kerusakan masih berlangsung di lapangan. Petugas menghadapi kendala akibat kondisi cuaca yang masih hujan dan minimnya penerangan di malam hari.
BPBD Bolmong melaporkan sejumlah kebutuhan mendesak untuk mendukung penanganan darurat, di antaranya, makanan siap saji, perlengkapan tidur, alat berat seperti loader atau excavator untuk pembersihan material banjir dan normalisasi sungai Muntoi, serta mobil pemadam kebakaran untuk pembersihan lumpur di jalan.
Saat ini, personel gabungan dari TRC BPBD, BASARNAS, TNI/Polri, Satpol PP dan Damkar, TAGANA Dinas Sosial, serta pemerintah desa dan masyarakat setempat masih berjibaku di lapangan. (*)
Redaksi
0 Komentar