BOLMONG - Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow gencot pembukaan akses jalan pertanian sebagai fokus pembangunan Tahun 2025. Hal itu dibuktikan melalui peninjauan enam titik lokasi jalan padat karya yang dilakukan oleh Bupati Bolmong, Yusra Alhabsyi, pada Senin (08/12/2025).

Kunjungan Bupati tersebut meliputi Desa Komangaan, Otam Barat, Apado’, Kopandakan II, Tapadaka Satu, dan Doloduo Dua. Setiap desa mengerjakan infrastruktur yang menunjang produktivitas pertanian melalui pola padat karya berbasis partisipasi/swadaya masyarakat.

Di Desa Komangaan, pembangunan jalan perkebunan mulai menunjukkan progres. Ketua Kelompok Pelaksana, Siswadi Paputungan, menjelaskan bahwa pengerjaan mengacu pada pedoman teknis Dinas Perkebunan.

Dengan anggaran Rp 200 juta, kegiatan padat karya meliputi pemasangan paving block sepanjang 265 meter dengan lebar 3 meter, dilengkapi pondasi sebagai struktur utama jalan. Pekerjaan ditargetkan rampung dalam 45 hari.
“Jalan ini sudah lama dinantikan para petani. Melalui pola swakelola, masyarakat dapat terlibat langsung sehingga manfaatnya lebih cepat dirasakan,” ujar Siswadi.

Di Desa Tapadaka Satu, warga membangun jalan tani melalui kerja gotong royong. Bupati Yusra menilai keterlibatan masyarakat menjadi faktor penting yang mempercepat penyelesaian infrastruktur dasar pertanian.

Di Desa Doloduo Dua, Bupati bahkan turun langsung membantu meratakan material sirtu. Kehadiran Yusra membuat suasana kerja lebih akrab dan memotivasi warga untuk meningkatkan produktivitas.

Salah satu lokasi padat karya mencatat capaian signifikan. Jalan yang awalnya ditargetkan 700 meter, berhasil diselesaikan menjadi 1.005 meter. Peningkatan itu tercapai berkat efisiensi penggunaan anggaran dan tingginya partisipasi masyarakat.
“Ketika masyarakat dilibatkan, anggaran yang terbatas bisa memberikan hasil yang lebih besar,” tegas Bupati Yusra.

Pemkab Siapkan 35 Km Akses Perkebunan

Sebagai bagian dari strategi pembangunan jangka menengah, Pemerintah Kabupaten Bolmong menyiapkan program peningkatan jalan perkebunan dan pertanian sepanjang 35 kilometer pada tahun 2025. Program tersebut meliputi pengerasan, paving block, pengecoran, dan infrastruktur pendukung lainnya melalui perencanaan Dinas Perkebunan dan Dinas Pekerjaan Umum.

Bupati Yusra menekankan bahwa akses jalan memegang peran kunci dalam memperlancar distribusi hasil panen dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
“Dengan padat karya seperti ini, kami ingin produktivitas pertanian meningkat, akses petani makin mudah, dan kesejahteraan masyarakat desa terus terangkat,” ujarnya.

Pemerintah berharap pembukaan akses pertanian dapat memangkas biaya angkut, meningkatkan efisiensi panen, dan memperluas peluang ekonomi berbasis perkebunan. Pembangunan yang melibatkan masyarakat secara langsung juga memperkuat solidaritas dan kemandirian desa.

Dalam peninjauan tersebut, Bupati turut didampingi Kepala Dinas Perkebunan, Kepala Satpol-PP, Camat, para Sangadi, dan tokoh masyarakat setempat. (*)