Warga Antusias Ikut Reses Raski Mokodompit dan Pemeriksaan Mata Gratis

Raski Mokodompit menyapa warga yang sedang melakukan pemeriksaan mata

Bolmong, MataBMR.id - Reses adalah masa dimana anggota legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan kegiatan diluar masa sidang, terutama diluar gedung parlemen. Misalnya untuk melakukan kunjungan kerja, baik yang dilakukan anggota secara perseorangan maupun secara berkelompok.

Reses biasanya dilakukan oleh anggota DPR hanya dengan mengumpulkan konsituen kemudian menyerap aspirasi. Namun reses yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Raski Mokodompit membuat warga antusias untuk mengikutinya.

Pasalnya, reses ke dua masa sidang ke III Tahun 2023 dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat itu, selain menyerap aspirasi warga Bolaang Mongondow Raya (BMR), juga menyediakan pemeriksaan mata secara gratis bagi masyarakat yang hadir.

Politisi Golkar ini, memboyong empat dokter spesialis mata saat menggelar reses di Desa Kopandakan II, kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Kamis (31/08/2023).

Dari pantauan MataBMR.id, animo warga yang datang cukup banyak. Karena selain pemeriksaan mata, juga disertakan dengan pembagian kaca mata secara gratis.

Raski menyampaikan, selain menyerap apa yang menjadi keluhan warga, juga ikut membawa dokter spesialis mata dari Manado. "Ada empat dokter yang saya bawa untuk melakukan pemeriksaan mata sekaligus dengan pemberian kaca mata," kata Raski.

Reses yang dilakulan ini berjumlah tiga titik, yaitu di Desa Mamalia Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Desa Kopandakan 2 Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolmong dan di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat.

Dengan dibantu para dokter ahli mata, ratusan kaca mata telah dibagikan. Hal ini karena antusias warga dalam menyambut reses itu juga begitu besar. "Jadi, selain dapat menyampaikan aspirasinya, warga pun bisa memeriksakan mata dan mendapatkan kacamata secara gratis," tuturnya.

Ketua Komisi I DPRD Sulut ini mengungkapkan, mungkin kelihatannya ini sepele, akan tetapi sangat bermanfaat, khususnya bagi warga yang usianya sudah di atas 40 tahun ke atas yang sering mengalami gangguan penglihatan. "Yang terkadang mereka membutuhkan, tapi malas untuk pergi memeriksakan mata. Semoga dengan adanya pemeriksaan dan pembagian kaca mata ini dapat membantu mereka," imbuhnya. (*)