DC Law And Instech Gelar Diskusi Tentang Babak Baru UU Cipta Kerja
Kotamobagu, MataBMR.id - DC Law And Instech menggelar dialog awal tahun tentang babak baru Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, Sabtu (22/1/2022) bertempat di Cafe Kopicup Kelurahan Kotobangon Kotamobagu Timur.
CEO dari DC Law And Instech, Aditya Anugerah Moha, atau lebih akrab disapa ADM, bahkan sampai menghadirkan sejumlah pengacara muda kondang dari Jakarta, yakni Taufiq Akbar Kadir SH MH, dan dan M Imam Nasef SH MH, dari TNKP Law Firm.
M Imam Nasef yang masuk dalam TNKP Law Firm, merupakan salah satu pengacara yang ikut memasukkan gugatan terkait dengan UU cipta kerja beberapa waktu sebelumnya.
Selain kedua pengacara muda kondang dari Jakarta, ADM juga menghadirkan keynote speaker dalam acara tersebut, yakni salah satu putra Sulawesi Utara yang kini dipercayakan menjadi Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas Veteran Nasional di Jakarta, yakni DR dr Taufiq Pasiak, yang dikenal sebagai ahli neurosains, dengan sejumlah buku best seller yang telah dihasilkan olehnya.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan launcing DC Law And Instech sendiri, kata ADM sapaan akrab mantan anggota DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 tersebut, sebagai wadah untuk memberikan edukasi tentang hukum juga perkembangan teknologi kepada masyarakat yang ada di Bolaang Mongondow Raya.
“Dalam DC law and instech ini kami merancang sebuah visi, yakni menjadikan Lembaga hukum dan ruang pendidikan jejaring dan advokasi teknologi yang maju, berdaya saing, unggul berkarakter serta memiliki nilai kearifan lokal, terintegrasi memandu perubahan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia,” ungkap Aditya Anugrah Moha.
ADM mengakui, kalau visi tersebut agak berat untuk kita jalani, tetapi menurutnya visi harus dilakukan sejauh mungkin, dimana visi harus menembus semua dimensi, bahwa proses dan progress harus mengikuti langkah setahap demi setahap, untuk bisa mencapai visi tersebut.
“Kedepan dengan DC law dan instech ini, kami ingin merangkul seluruh potensi yang ada di wilayah Bolaang Mongondow Raya ini pada khususnya, untuk lebih kita kembangkan, bahkan kita buka jejaring ke nasional, untuk bisa mengorbitkan putra-putra daerah ini ke tingkat nasional, bahkan internasional,” tambahnya.
Sementara itu, masih dalam kesempatan itu juga ADM mengungkapkan misi dari DC Law and Instech yang didirikannya itu, adalah untuk menciptakan mengadvokasi, menerapkan hukum, ilmu pengetahuan teknologi dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insan yang bernilai unggul, beradab untuk membuat sentuhan perubahan.
“Dimana, visi dan misi ini kesemuanya kita rangkum dalam kekerabatan, dalam kebersamaan serta dalam kekeluargaan,” tuturnya.
Hadir dalam acara tersebut, jajaran Organisi Masyarakat atau Ormas serta Organiasi Kepemudaan atau OKP, serta sejumlah tokoh-tokoh senior, Bolaang Mongondow Raya seperti Drs Syahrial Damopolii, Drs Jainuddin Damopolii, juga Wakil Wali Kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan SH, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyatrakat Desa atau PMD Abdul Salam Bonde yang mewakili Bupati Bolaang Mongondow, Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow.
Hadir juga dalam kesempatan itu, sejumlah anggota DPRD yang ada di Bolaang Mongondow Raya, seperti Wakil Ketua DPRD Kotamobagu Herdy Korompot, Wakil Ketua DPRD Bolmong Sulhan SH SE, anggota DPRD Kota Kotamobagu Jusran Deby Mokolanut, Anugrah Beggie Chandra Gobel SE.
Sementara itu, Ketua Panitia pelaksana dari diskusi awal tahun tersebut, Harley Paputungan, kepada awak media mengatakan kalau undangan yang diedarkan pada kegiatan tersebut, sesuai dengan rekomendasi dari Satuan Tugas atau Satgas Covid-19 Kotamobagu, hanya maksimal 100 orang.
“Kami ajukan itu 200 undangan, tetapi yang disetujui hanya 100 undangan, dan itu kita taati karena situasi saat ini memang masih dalam kondisi pandemic covid-19,” ungkap Harley Paputungan.
Harley menambahkan, seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut, diberikan masker dan disediakan pencuci tangan serta di cek suhu tubuhnya, sebelum masuk dalam kegiatan diskusi tersebut.
“Seluruh rangkaian kegiatan berjalan sesuai standar protocol kesehatan yang berlaku, sebab kami panitia memang menjaga ketat di pintu masuk, sehingga peserta yang masuk itu benar-benar telah melalui pemeriksaan suhu tubuh, serta diberikan masker untuk digunakan selama diskusi berlangsung,” tutupnya.(tim/**).
0 Komentar