DKP Bolmong Usulkan Lima Desa Penerima Program P2L ke Pemprov Sulut
Bolmong, MataBMR.id - Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang ada di Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) dipastikan akan berlanjut di tahun 2021.
Dimana, DKP Bolmong telah mengusulkan sebanyak lima desa untuk menerima program tersebut ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut). Desa-desa tersebut adalah Kopandakan Dua, Amerta Sari, Doloduo Dua, Mopuya Utara Dua dan Tumokang Timur.
Kepala DKP Bolmong, I Nyoman Sukra mengungkapkan, kelima desa tersebut nantinya akan mendapatkan bantuan anggaran mencapai Rp60 juta per desa. Anggaran tersebut nantinya digunakan oleh kelompok di masing-masing desa untuk melaksanakan program P2L. Sumber anggarannya pun datang dari APBN tahun 2021.
“Ada lima desa yang kita usulkan ke Pemprov Sulut. Masing-masing desa nantinya akan mendapatkan enam puluh juta rupiah yang ditujukan untuk program P2L tahap penumbuhan. Kita berharap, Pemprov Sulut bisa menambah kuota desa untuk program ini,” ungkap Sukra.
Sukra menambahkan, selain lima desa yang masuk pada tahap penumbuhan, ada dua desa yang juga akan mendapatkan bantuan sebesar Rp15 juta. Namun, kedua desa tersebut kini telah berada pada tahapan pengembangan.
“Dua desa ini merupakan program P2L lanjutan dari tahun lalu. Tahun lalu, dua desa ini sudah mendapatkan bantuan tahap penumbuhan. Di tahun ini, mereka juga mendapatkan bantuan namun nominal hanya lima belas juta karena sudah pada tahapan pengembangan,” tambah Sukra.
Menariknya, pelaksanaan program P2L ini dilakukan di desa yang menjadi lokasi khusus penanganan stunting. Menurut Sukra, dengan adanya program P2L di lokasi stunting ini, bisa membantu masyarakat untuk menjamin ketersediaan pangan yang bergizi.
“Kita menempatkan program P2L ini di lokasi khusus stunting. Selain dengan tujuan ketersediaan dan ketahanan pangan yang bergizi, kita berharap para pengelola program P2L bisa mandiri dan mendapatkan nilai ekonomis dari program P2L ini,” tutur Sukra.
Selain memfasilitasi desa untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah desa, Sukra menyebut bahwa pihaknya menyediakan tim teknis untuk pendampingan para kelompok pelaksana program P2L ini.
“Kita mempunyai tim teknis yang selalu mendampingi kelompok atau desa dalam proses pelaksanaan program P2L ini. Kita memberikan penyuluhan, sampai pada proses produksi seperti apa kepada para pengurus kelompok,” pungkas Sukra.
0 Komentar