YSM, Perempuan Hebat BMR

Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM)

MataBMR.id - Saya tidak kaget membaca topik hari ini; Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM), Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) masuk sebagai salah satu perempuan di Indonesia sebagai penggerak ekonomi pada masa pandemi.

Sejak awal, saya tidak meragukan kemampuan YSM, perempuan hebat dan cerdas. Bukan tanpa alasan, sebab YSM salah satu tokoh Bolaang Mongondow Raya (BMR) yang bisa menembus jajaran elit politik Nasional. Menjadi Ketua Komisi dan Bendahara Parpol Partai Amanat Nasional (PAN) adalah tolak ukur YSM memiliki kapasitas dan kemampuan jaringan kuat di tingkat pusat.

Kita tahu bersama, bahwa bisa masuk jajaran elit politik Nasional akan sulit sekali. Selalu saja orang Jawa atau Sumatera. Bahkan, untuk menjadi orang nomor wahid pun, tiketnya adalah orang Jawa. Entah, ini sudah menjadi tradisi politik atau konsekuensi logis karena Jawa memiliki wilayah yang cukup luas. Entahlah. Yang pasti, stigma itu selalu melekat dibenak masyarakat kita.

Ketika menjadi anggota DPR RI, YSM mampu memainkan perannya dengan baik sebagai wakil rakyat Sulawesi Utara (Sulut). Terbukti, beberapa proyek pembangunan bisa masuk ke Sulut, termasuk di Bolaang Mongondow Raya. Karir politik YSM, memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Kulminasinya; pasca di DPR RI, YSM sukses juga menjadi orang nomor satu di Induk BMR.

Tak sampai disitu, pengaruh YSM mampu "menggurita" kekuatan politik di Sulut pada Pemilu 2019 lalu. Setelah hengkang dari PAN ke Nasdem, ia mampu membawa Nasdem menjadi parpol besar di Sulut. Padahal, Sulut merupakan basis tradisionalnya parpol PDIP dan Golkar. Faktanya; Nasdem bisa memperoleh suara yang signifikan di Bolmong. Terakhir, YSM sukses menjadi votegetter-nya pasangan Olly Dodokambey dan Steven Kandouw (ODSK) di Pilgub Sulut 2020. Dan alhasil, pasangan ODSK bisa meraih suara terbanyak di Bolmong.

Kapabilitas YSM terus diuji. Dan kali ini tantangannya tidak main-main. Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan ujian yang sebenarnya. Tak hanya, kemampuan strategi politik. Akan tetapi, kemampuan pengelolaan dan managerial sebagai tokoh sentral di daerah yang ia pimpin. Memang, tidak mudah mengelola Bolaang Mongondow. Karena Bolaang Mongondow sejak tahun 1958 sudah menjadi daerah otonom.

Itu artinya, Bolaang Mongondow telah memiliki hak, wewenang, kewajiban untuk mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakat sendiri sejak beberapa tahun lalu. Dan pada proses pembentukan daerah baru pada tahun 2007 dan 2008, Bolaang Mongondow terbagi menjadi; lima (5) daerah kabupaten/kota - Bolaang Mongondow mulai menghadapi berbagai permasalahan - salah satunya adalah aset. Permasalahan inilah yang kemudian tengah dihadapi oleh pemerintahan saat ini. Muskil, hanya dengan tempo yang sesingkat-singkatnya dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kendati demikian, Bolaang Mongondow sejak dipimpin YSM sudah mulai membaik dibanding situasi sebelumnya. Sebagai bukti; pada tahun 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan daerah Bolaang Mongondow berada di posisi pertama dengan laju pertumbuhan ekonomi mencapai 7.84 persen. Dan pada tahun 2020 Bolmong mendapatkan opini WDP dari BPK RI untuk tahun anggaran 2019. Dan masih banyak lagi torehan prestasinya, akan tetapi disini saya tidak mengurai satu persatu.

Akan halnya prestasi yang ditorehkan YSM, ditengah pandemi Bupati YSM pun mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat, seperti; pemberian bantuan sembako kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19 di 15 Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow dalam kurun waktu 9 bulan lamanya sampai akhir tahun 2020 lalu. Selain sembako, sebagai penyanggah ekonomi rakyat, YSM telah mengeluarkan juga program dengan memperkuat sektor ketahanan pangan dengan memberikan bantuan bibit pertanian dan pupuk. Kebijakan itu juga dikeluarkan sejak tahun 2020.

Ringkasnya, berbagai terobosan untuk menggerakkan ekonomi rakyat yang telah dikeluarkan oleh Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow telah menyejajarkan namanya dengan perempuan hebat lainnya di Indonesia, seperti; Sri Mulyani, Loto Srinaita Ginting, Elvira Lianita, Enny Sri Hartati dan Retno Selistyowati. Hebat bukan?.

Penulis: Subagio Manggopa (Figur Muda Bolaang)