Pemerintah dan JRBM Bersinergi Atasi Banjir Parah di BMR, Pulihakan Akses dan Bantu Warga

Pihak JRBM saat membantu membersikan jalan, usai terendam banjir

MataBMR.id, Bolsel - Curah hujan yang sangat tinggi melanda hampir seluruh wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) selama dua hari terakhir, mengakibatkan banjir di beberapa wilayah pada Selasa pagi, 13 Agustus 2024. Intensitas hujan yang luar biasa ini, menjadi fenomena yang jarang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Dampak dari hujan deras ini terasa begitu signifikan. Puluhan rumah terendam banjir, dan akses jalan utama yang menghubungkan Bolaang Mongondow (Bolmong), dengan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) di jalur Tonsile terputus total. Situasi ini menyulitkan mobilitas warga yang mengandalkan jalur tersebut sebagai akses utama.

Wilayah Dumoga Terendam, Jalan Nasional Macet.

Di wilayah Dumoga, Bolmong banjir merendam beberapa desa, salah satu yang terdampak adalah Kelurahan Imandi, dimana sejumlah rumah yang berada di sepanjang bantaran sungai tak luput dari genangan air. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 cm hingga mencapai dada orang dewasa. Kondisi ini membuat beberapa ruas jalan Trans Nasional mengalami kemacetan akibat debit air yang tinggi.

Di Kecamatan Lolayan, beberapa desa juga dilanda banjir akibat meluapnya beberapa sungai di sekitar wilayah tersebut. Desa Mengkang, Mopusi, Tanoyan Utara, Tanoyan Selatan, dan Bakan menjadi wilayah yang paling terdampak, dimana jembatan penghubung antara Desa Mopusi dan Desa Mengkang putus karena tidak mampu menahan derasnya arus sungai yang meluap, sehingga memutus akses warga.

Jembatan Putus dan Sungai Meluap di Lolayan.

Desa Mopusi menjadi salah satu titik kritis, di mana banjir tak hanya merendam pemukiman warga tetapi juga mengisolasi desa akibat putusnya jembatan penghubung. Begitu pula dengan Desa Tanoyan Utara dan Tanoyan Selatan yang terendam akibat luapan Sungai Ongkag. Di Desa Bakan, situasi semakin parah dengan meluapnya empat sungai sekaligus—Sungai Lolotut, Sungai Air Panas, Sungai Tagin, dan Sungai Osion yang mengakibatkan banjir besar di wilayah tersebut.

Sejak banjir melanda, puluhan karyawan PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) dikerahkan untuk membantu masyarakat membersihkan material sisa banjir, baik dibagian Kabupaten Bolmong maupun di Bolsel.

Tim tanggap darurat JRBM, bersama dengan kontraktor PT Samudera Mulia Abadi (PT SMA), turun langsung ke lapangan untuk menyingkirkan material longsor yang menutupi akses jalan, serta menyiapkan kendaraan tambahan untuk mendukung mobilitas warga.

"Kami bergerak cepat membersihkan material yang menutupi jalan dan menyiapkan dukungan logistik untuk masyarakat. Situasi ini terus kami pantau dan kami siap memberikan bantuan lebih lanjut jika diperlukan," ucap Andreas Saragih, perwakilan JRBM.

Pemda Bolmong Tegaskan Perlunya Penanganan Berkelanjutan.

Menanggapi situasi ini, Penjabat Bupati Bolaang Mongondow, dr. Jusnan C Mokoginta, MARS, menegaskan pentingnya penanganan yang berkelanjutan untuk mengatasi bencana banjir ini. Ia menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah, termasuk asisten dan pimpinan OPD, untuk aktif terlibat dalam penanganan bencana, sebagaimana yang dilakukan dalam banjir-banjir sebelumnya.

"Hujan deras di BMR kali ini telah meningkatkan debit air yang jauh lebih besar dari biasanya, menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan saling membantu. Pemerintah juga tengah memperkuat beberapa infrastruktur guna mencegah terjadinya banjir yang lebih besar lagi," ungkap Jusnan.

Di sisi lain, Wakil Bupati (Wabup) Bolsel Deddy Abdul Hamid menuturkan bahwa banjir kali ini cukup parah, dipicu oleh jebolnya dinding penahan air yang tidak mampu menahan curah hujan yang ekstrem.

"Laporan dari warga Desa Adow, dan Torosik menunjukkan bahwa luapan air sungai masuk ke pemukiman pada pagi hari. Beruntung, tidak ada korban jiwa, namun banyak rumah warga terendam air dan lumpur, sehingga sebagian besar perabotan dan alat rumah tangga tidak bisa diselamatkan," jelas Deddy.

Wabup juga melakukan peninjauan langsung ke Desa Motandoi dan Kecamatan Pintim yang juga terdampak banjir. Dimana wilayah ini, jebolnya tanggul yang berdekatan dengan kantor Camat Pintim, sehingga mengakibatkan banjir dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Kondisi ini membuat banyak rumah warga terendam, aliran listrik terputus, dan pipa air bersih rusak.

"Pendataan dampak bencana ini telah dilakukan oleh instansi teknis terkait, dan Pemda segera menyiapkan bantuan untuk disalurkan secepat mungkin kepada warga yang terdampak," pungkasnya. (***)